Kamis malam,
Jika kalian ingin melihat dunia malam sebagian mahasiswa di kampusku, pergilah melongok ke jalanan sekitar kampus pada Kamis malam. Ya, Kamis malam. Hari bebas sedunia untuk mereka. Setiap Kamis malam, club-club yang berada di Downtown akan memberikan tarif mahasiswa, yang pastinya lebih murah. Dan memang, Kamis malam itu dijuluki "college night". Rasanya aku harus secara pribadi menambah satu kata di belakangnya, yaitu "college night naudzubillah..."
Padahal masih di jalanan kampus, rasanya sudah penuh terisi oleh hawa neraka memanggil-manggil. Gugup badanku berpapasan dengan mereka di setiap belokan, perempatan, pertigaan, di depan asrama, di depan bus stop, di dalam bus, dan di tempat-tempat lainnya. Di Downtown sana, dengan segera akan penuh campur aduk seperti cendol. Yang wanita, pakainnya hanya sejengkal panjangnya dari pinggul, bagian atasnya wajib memperlihatkan lekuk bla bla bla... Yang pria, normal saja pakaiannya, hanya saja jiwanya sudah terasuki nafsu syetani. Tak perlu rasanya menjelaskan apa yang terjadi di dalam sana.
Salah seorang mahasiswi yang bersiap pergi itu menatapku dengan tawa saat kami berpapasan di bus stop. Malam itu sekitar pukul 10, aku hendak naik bus dari apartemen teman seusai mengambil beberapa barang, dan dia sedang turun dari bus untuk berganti bus lain ke Downtown. Ya Tuhan, aku sih hanya bisa mengelus dada...
Yang membuatku keheranan, bus kampus pun beroperasi lebih lama setiap Kamis malam (biasanya sampai pukul 2 dini hari). Alasannya ya sama, karena Kamis malam adalah "College Night Naudubillah" yang artinya memberi jalan mudah bagi mereka yang clubbing.
Beruntung aku masih mengingatMu, ya Rabb...
Jika kalian ingin melihat dunia malam sebagian mahasiswa di kampusku, pergilah melongok ke jalanan sekitar kampus pada Kamis malam. Ya, Kamis malam. Hari bebas sedunia untuk mereka. Setiap Kamis malam, club-club yang berada di Downtown akan memberikan tarif mahasiswa, yang pastinya lebih murah. Dan memang, Kamis malam itu dijuluki "college night". Rasanya aku harus secara pribadi menambah satu kata di belakangnya, yaitu "college night naudzubillah..."
Padahal masih di jalanan kampus, rasanya sudah penuh terisi oleh hawa neraka memanggil-manggil. Gugup badanku berpapasan dengan mereka di setiap belokan, perempatan, pertigaan, di depan asrama, di depan bus stop, di dalam bus, dan di tempat-tempat lainnya. Di Downtown sana, dengan segera akan penuh campur aduk seperti cendol. Yang wanita, pakainnya hanya sejengkal panjangnya dari pinggul, bagian atasnya wajib memperlihatkan lekuk bla bla bla... Yang pria, normal saja pakaiannya, hanya saja jiwanya sudah terasuki nafsu syetani. Tak perlu rasanya menjelaskan apa yang terjadi di dalam sana.
Salah seorang mahasiswi yang bersiap pergi itu menatapku dengan tawa saat kami berpapasan di bus stop. Malam itu sekitar pukul 10, aku hendak naik bus dari apartemen teman seusai mengambil beberapa barang, dan dia sedang turun dari bus untuk berganti bus lain ke Downtown. Ya Tuhan, aku sih hanya bisa mengelus dada...
Yang membuatku keheranan, bus kampus pun beroperasi lebih lama setiap Kamis malam (biasanya sampai pukul 2 dini hari). Alasannya ya sama, karena Kamis malam adalah "College Night Naudubillah" yang artinya memberi jalan mudah bagi mereka yang clubbing.
Beruntung aku masih mengingatMu, ya Rabb...
No comments:
Post a Comment