May 23, 2014

Marahlah yang Baik!



Marah?!
Ah! Saya pun masih belum sepenuhnya bisa melawan nafsu itu. Terkadang saat badan sudah begitu lelah, dan anak rewel, tidak bisa dibujuk, bawaannya marah-marah atau teriak-teriak :( Setelah itu baru deh menyesal, beristighfar sebanyak saya mampu. Ah, lemah sekali saya, jangan tergoda bisik syetan lagi dong!

Saya inginnya, dan sedang belajar juga, jika toh harus marah, mudah2an Allaah memudahkan lisan ini untuk tetap berucap yang baik-baik, ketimbang harus marah-marah. Seperti yang dilakukan oleh Ummu Abdurrahman as-Sudais terhadap bocah mungilnya yang sedang 'bandel2nya'. Saat itu, si Ummi sedang menyiapkan hidangan untuk perjamuan yang diadakan oleh suaminya. Ketika tiba-tiba Abdurrahman yang saat itu sedang asyik bermain pasir membawa segenggam pasir dan ditaburkannya ke atas hidangan tersebut. Si Ummi sontak marah dan berucap, "Idzhab ja’alakallahu imaaman lilharamain,” yang artinya “Pergi kamu…! Biar kamu jadi imam di Haramain…!”

Allahu Akbar! Ketika sang bocah beranjak dewasa, Allaah kabulkan do'a Ummi yang luar biasa itu. Seperti kita tahu, saat ini bocah tersebut benar-benar menjadi seorang imam besar Masjidil Haram yang tartil qur'annya banyak didengar oleh kaum muslimin di seluruh dunia. Ya, dialah Syeikh Abdurrahman as-Sudais!

Teringat pula akan hadis Arbain ke-16 yang berbunyi,
"Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu sesungguhnya seseorang bertanya kepada Rasulullah sholallohu ‘alaihi wa sallam : (Ya Rasulullah) nasihatilah saya. Beliau bersabda : Jangan kamu marah. Beliau menanyakan hal itu berkali-kali. Maka beliau bersabda : Jangan engkau marah."
(HR. Bukhori )

Ya Allaah, ampuni hambaMu yang lemah ini, jika selama ini hamba masih sering marah-marah, itu disebabkan oleh kebodohan hamba semata, maka bimbinglah selalu lisan ini agar lantunan istighfar lebih banyak hamba ucap daripada gerutuan amarah. Ya Allaah, jikalau harus marah, mudahkanlah lisan ini untuk berucap hal-hal yang baik, sebab itu adalah do'a yang hamba tak tahu ucapan itu saat Engkau perkenankan do'a seorang Ibu. Aamiin...
"Janganlah kalian mendoakan (keburukan) untuk dirimu sendiri, begitupun untuk anak-anakmu, pembantumu, juga hartamu. Jangan pula mendoakan keburukan yang bisa jadi bertepatan dengan saat dimana Allah mengabulkan doa kalian"
(HR. Abu Dawud)